Sebuah Desa yang Terpencil

About Me

Selasa, 06 Agustus 2024

KEUTAMAAN SHOLAT MALAM

 Alkisah, seorang laki-laki membeli budak. Setelah pembelian selesai, si budak berkata kepada tuannya:

"Wahai Tuanku, aku meminta darimu tiga syarat; pertama, engkau tidak melarangku shalat ketika waktunya telah tiba. Kedua, engkau mempekerjakan aku pada siang hari, dan jangan menyibukkanku pada malam hari. Ketiga, engkau memberikan aku sebuah rumah yang tidak dimasuki oleh siapa pun, kecuali aku."

Tuannya berkata, "Engkau memperoleh hak itu. Lihatlah rumah-rumah ini."

Si budak berkeliling memilih rumah untuk tempat tinggalnya. Ia memilih rumah yang rusak dan hampir roboh.

"Mengapa engkau memilih rumah roboh ini?" tanya tuannya. "Wahai Tuanku, ketahuilah bahwa rumah roboh yang bersama Allah, maka sejatinya berdiri tegak dengan kebun indah."

Tuannya diam mendengar jawaban itu.

Pada malam harinya, si budak tinggal di tempat itu. Suatu malam, tuannya mengundang teman-temannya untuk minum dan bersenang- senang bersama. Ketika tengah malam, dan teman-temannya telah pulang, ia berkeliling di antara rumah-rumahnya. Pandangannya jatuh pada ruang si budak. Tiba-tiba, di sana terdapat pelita dari cahaya yang bergantungan di langit.

Sementara itu, si budak sedang sujud bermunajat kepada Tuhannya, dan berkata, "Tuhanku, aku harus melayani tuanku pada siang hari. Seandainya tidak ada ia, maka akan aku gunakan waktuku bagi-Mu, baik siang maupun malam. Maka, ampuni aku!"

Tanpa beranjak dari tempatnya, majikan itu terus memandang budaknya dengan rasa takjub sampai terbit fajar. Kemudian, pelita itu hilang dan yang tampak adalah atap rumah. Setelah itu, ia datang kepada istrinya memberi tahu peristiwa yang baru saja dilihatnya.

Pada malam berikutnya, ia dan istrinya sengaja melihat ruangan si budak dari luar. Mereka melihat pelita yang bergantungan di langit itu menyinari si budak. Sementara, si budak bersujud dan bermunajat hingga terbit fajar.

Keesokan harinya, mereka memanggil si budak.

"Engkau merdeka karena Allah Swt. semata. Sehingga, engkau boleh menggunakan waktumu untuk mengabdi kepada orang yang mengizinkan beberapa waktu untukmu," ucap mereka.

Setelah itu, mereka memberi tahu peristiwa yang mereka lihat tentang karamah Allah Swt. Mendengar ucapan itu, ia langsung mengangkat tangannya ke langit:

"Tuhanku, aku meminta-Mu agar tidak membuka tutupku dan tidak menampakkan keadaanku. Apabila Engkau telah membukanya,maka ambilah aku kembali kepadamu"

Tiba tiba,budak itu meninggal dunia 

Semoga Allah merahmatinya.


Sumber kitab : An Nawadir karya Al Qolyubi

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Sidebar Ads

PETA DESA BENDUNGAN

Facebook Fanspage